Posted by : Alundralatte
Minggu, 20 September 2015
Hai!
Gua mau ceritain soal Asap in my beloved island. Sumatra. Disini asap, disana asap, there are so many things that i want to talk about Smoke ini Soematra. Tapi gua cuma ngomongin yang really iritated me.
Pertama, sebelum asap mungkin harus di biasain yah, buang sampah pada tempatnya, lebih tepatnya puntung rokok.
Sebenarnya kalo lu mau buang itu puntung sembarangan, coba di periksa dahulu, apinya udah mati atau belum. Problemnya ya itu pas dibuang mungkin apinya masih ada atau bahkan batang rokoknya masih ada.
"Buang Rokok Sembarangan" atau singkatannya BRS, atau mandarinnya:
"Buang Rokok Sembarangan" atau singkatannya BRS, atau mandarinnya:
Bu
Ro
She
Buang Rokok Shembarangan.
Mindset orang orang yang buang rokok sembarangan masih sama dari tahun ke tahun.
"Elah, sebiji puntung gini aja gapapa, lah.."
"Eaelah, masa segini doang kebakar, nggak lah..."
"Elah, masa sigini doang kebakar, nggak lah.."
Kedua, Pas udah kebakaran. Paling sering nyalahin orang lain. Gua juga nyalahin orang lain. Lebih tepatnya si Pembuang puntung itu. Kami disini berpikiran kalau yang patut di salahin adalah pelaku. Bukan Pemerintah. Kami bukan kaya kebanyakan orang Jakarta, yang pas banjir nyalahin pamerintah. Coba aja liat pas Pak Jokowi masih jadi Gubernur.
*lagi banjir*
"Aduuh, banjir! mana nih Pak Jokowi?"
"Kan banjir! mana janji manis mu Pak Jokowi?!"
Be Smart lah! Jokowi isn't a magician who can change everything in a blink of an eye! Dia pasti butuh waktu untuk menyelesaikan itu semua! Selain itu dia juga membutuhkan bantuan.
Nah, kita kembali ke Asap. Ada banyak cara untuk membantu bencana. Nah! Yang paling sering dilakukan sekarang adalah, Ngetweet, post status. Post status mau di Facebook, Twitter, Path, Tumblr, MS. Word, MS. Paint. Gua ga bilang itu salah, tapi jangan cuma itulah, Lets take an example.
"Ngetweet #SaveRiau, #SaveJambi, #SaveSumatera."
"Di jual Iphone 6 second 7 juta. #PrayForSumatera."
Nah, yang jadi pertanyaannya adalah, lu beneran berdoa untuk itu? atau cuma ngetweet doang? Kebanyakan orang berpikiran gini.
Ngetweet: "Gua kasihan nih sama teman gua yang ada di Riau. #SaveRiau.
*dalam hati*: Berarti dengan begini aku udah peduli dengan Asap di Riau!
Coba jangan hanya seperti itu, Apalagi kita anak muda yang still got the power! kita bisa melakukan lebih dari itu. Misalkan kaya gue, eh gua ga bantu apa-apa. Karena gua di kurung di rumah. EH, gua juga bantu! Gua berdo'a, gua ikut Shalat di lapangan. Daripada kalian hanya ngetweet, mending memberi masker dan inhaler gitu ke panti asuhan, atau ke lingkup elu aja deh. Club bermain elu, Tim Olahraga elu.
Sekian dari gua. Gua ucapkan turut berduka cita atas kota yang masih terkena asap. Ya, kota gua juga.
Regards, Alundra.
Related Posts :
- Back to Home »
- Curhat. , Daily life , Story »
- Asap di Sumatra.